MEMPERINGATI HARI KARTINI DI KABUPATEN OKU

Hari Kartini Telah Berlau, hirup pikuk di kota Baturaja seakan tak mengenal waktu, cerita sang Ibu Kartini pun kini telah berlau. Kini para Kartini-kartini muda yang ada di Kabupaten OKU terus berupaya menggapai impian sang Ibu Kartini dulu, terus lah berkarya Kartini-kartini muda di OKU, besarkanlah Bangsangmu, majukanlah daerahmu, jadikanlah harapan dan impian Ibu Kartini Tempoe duloe menjadi nyata untuk Neggeri ku. ini lah sebuah pesan penulis untuk Kartini-kartini muda OKU.

Pada peringatan hari kartini ke-131 tahun 2010 digelar hari di Gedung Kesenian Baturaja. Pada peringatan hari Kartini, yang juga dirangkai dengan pembagian hadiah bagi pemenang lomba.
Diantaranya, pemberian hadiah bagi pemenang lomba menghias jajanan pasar, lomba kembaya Kartini usia dibawah 50 tahun, lomba busana muslim bagi lansia dan pemberian bingkisan bagi para tukang ojek perempuan di Baturaja.

Lomba yang digelar gabungan organisasi wanita (GOW) ini sendiri digelar kemarin di Gedung Kesenian Baturaja. Diantaranya, lomba menghias jajanan pasar diikuti oleh 36 peserta, lomba busana muslim bagi lansia 6 orang dan lomba kebaya muslim usia dibawah 50 tahun yang diikuti oleh 19 peserta dari seluruh gabungan organisasi wanita.

Ketua panitia peringatan hari kartini ke-131 Heni Johan mengatakan, perlombaan yang digelar oleh GOW agar dapat dijadikan sebagai ajang untuk berbagi ilmu, pengalaman dan sekaligus sebagai ajang tukar kemampuan dalam bidang keterampilan.

“Jadikan perlombaan yang kita gelar ini sebagai ajang untuk menerapkan nilai-nilai kebersamaan antara para pengurus dan anggota GOW dalam mengembangkan jejak Pahlawan wanita, RA Kartini,” ucapnya.
(OKU EKSPRES)

1 komentar:

greenblog mengatakan...

etiap tanggal 21 april seluruh rakyat Indonesia akan memeperingati hari kartini. Hari yang dimaknai sebagai hari emansipasi wanita ini terkadang hanya dimaknai secara ceremonial belaka. Bagaimana tidak, dari anak SD hingga ibu-ibu yang berkumpul dalam suatu organisasi kewanitaan biasanya memperingati hari ini hanya dengan mengenakan pakaian kebaya sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan kartini, padahal jika ditelusuri lebih jauh merekapun terkadang tak mengerti makna apa yang terkandung dalam peringatan hari tersebut. hari kartini yang selalu diperingati setiap tahunnya ini seharusnya dimaknai secara esensi. Esensinya adalah bagaimana hari ini diperingati sebagai momentum bagi perempuan Indonesia untuk berjuang, berjuang keluar dari penjajahan bak itu penjajahan kultural maupun penjajahan struktural.

Walau eksistensi perempuan dewasa ini semakin diakui, baik itu yang berada pada sektor formal seperti eksekutif, legislatif, yudikatif maupun sektor non formal seperti pekerja sosial dan pengusaha, namun perjuangan untuk membuat perempuan keluar dari “penjajahan” itu belum usai. Masih banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas yang harus dilanjutkan oleh generasi muda kartini saat ini. Sebut saja kekerasan dalam rumah tangga, traficking, kesempatan kerja dan hidup lebih baik, kesempatan mengenyam pendidikan dll. Dan tentunya untuk memeperjuangkan itu bukan sekedar menggunakan pakaian kebaya maupun berkumpul bersama menyanyikan lagu ibu kita kartini.

Keberadaan perempuan pada segala lini kehidupan terutama yang berada pada bidang pemerintahan, pemegang kebijakan (eksekutif dan legislatif) sedikitnya memberikan secercah harapan bahwa mereka yang duduk pada kedua lembaga tersebut dapat memberikan porsi lebih untuk memperjuangkan kepentingan perempuan, karena mereka bisa berjuang melalui kebijakan yang pro perempuan. Namun sejauh ini apa yang dilakukan oleh perempuan di sana belum sepenuhnya efektif dan optimal. Untuk itu perlu ada komitmen bagi perempuan yang berada pada jajaran eksekutif dan legislatif untuk lebih memperhatikan kepentingan perempuan secara kolektif, bukan kepentingan kelompok ataupun kepentingan individu. Apalagi hanya memperjuangkan hasrat pribadi untuk berkuasa, yang penting ditanamkan pada setiap perempuan yang memiliki jabatan strategis adalah keberadaanya disana bukan hanya sekedar membawa misi pribadi namun jauh lebih luas adalah misi bagaimana memajukan perempuan indonesia keseluruhannya.

Posting Komentar